Ceramah.org – Memberi nama terbaik adalah hak seorang anak yang wajib kita penuhi. Kita harus memberi mereka nama yang baik, jangan memberinya nama yang jelek (bermakna tidak baik) sehingga orang-orang akan mengejek atau mencemoohkan mereka (karena sebab kita selaku orang tua memberi mereka nama-nama yang tidak baik).
Berilah anak-anak kita nama yang baik yang mengandung makna yang baik atau indah. Berilah mereka nama-nama orang shalih, nama-nama nabi. Bahkan di antara ulama ada yang membolehkan memberikan nama anak-anak kita dengan nama malaikat.
Karena nama para nabi, nama orang shalih dan nama hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bertakwa mengandung makna yang baik, (in sya Allah) menjadi makna yang optimis dan baik juga.
Bahkan disebutkan bahwa:
والاسم الطيب له مدلول طيب حتى في الرؤيا
“Nama yang baik akan mengandung arti dan makna yang baik, bahkan dalam mimpi sekalipun.”
Disebutkan dalam satu hadits riwayat Muslim, Abu Dawud dan yang lainnya, dari hadits Anas bin Malik radhiyallahu ta’ala ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
رَأَيْتُ ذَاتَ لَيْلَةٍ فِيمَا يَرَى النَّائِمُ كَأَنَّا فِي دَارِ عُقْبَةَ بْنِ رَافِعٍ فَأُتِينَا بِرُطَبٍ مِنْ رُطَبِ ابْنِ طَابٍ فَأَوَّلْتُ الرِّفْعَةَ لَنَا فِي الدُّنْيَا وَالْعَاقِبَةَ فِي الآخِرَةِ وَأَنَّ دِينَنَا قَدْ طَابَ
“Pada suatu malam aku melihat sesuatu yang biasa dilihat oleh seseorang yang sedang tidur (bermimpi), seakan-akan kami berada di dalam rumah ‘Uqbah bin Rafi’, lalu dibawakan kepada kami kurma Ibnu Thab. Selanjutnya kami menafsirkan mimpi tersebut dengan kedudukan yang tinggi di dunia, tempat yang baik di akhirat dan sesungguhnya agama kami telah sempurna.” (Hadits shahih riwayat Muslim no 2270 dan Abu Dawud nomor 5025)
⇒ Kurma Ibnu Thab adalah jenis kurma yang bagus, terkenal dikalangan penduduk Madinah. Jenis kurma yang dinisbatkan kepada Ibnu Thab.
Dalam riwayat lain, hadits dari Al Bukhari dari jalur Sa’id bin Al Musayyib dari bapaknya:
Sesungguhnya bapak beliau datang kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam, lalu beliau bertanya:
“Siapa namamu?”
“Hazan (sulit, sedih),” jawabnya.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam berkata:
“Namamu adalah Sahl (mudah).”
Dia berkata:
“Aku tidak akan pernah merubah nama yang telah diberikan oleh bapak kami.”
Ibnul Musayyib berkata:
“Senantiasa kesulitan menimpa kami setelah itu.” (Hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 6190)
⇒ Dengan sebab nama akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang.
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam banyak merubah nama para shahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum. Yang semula namanya bermakna buruk, Beliau rubah menjadi makna yang baik.
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari dengan sanad yang mursal, dari jalan ‘Ikrimah, beliau berkata:
Ketika Suhail bin ‘Amr datang, Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam berkata:
“Semoga urusan kalian menjadi mudah.”
Jadi berilah anak-anak kita nama yang baik, dari nama-nama orang-orang shalih yang memiliki keutamaan. Dan hindari memberi mereka nama-nama orang kafir dan para pelaku maksiat karena akan memberi pengaruh buruk pada kehidupan mereka.
01
of 02
Contoh Nama Terbaik Untuk Anak dalam Islam
Di antara nama-nama yang baik adalah, Muhammad (nama Nabi kita shallallahu ‘alayhi wa sallam), Maryam puteri ‘Imran dan saudaranya Harun. Demikian pula dengan Musa saudaranya Harun. Akan tetapi Maryam bukan saudara perempuan Musa, karena keduanya terpisah dalam kurun waktu yang lama (Nabi Musa berada sebelum Nabi Isa).
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam ditanya tentang hal ini, Beliau menjawab:
إِنّّهُم كَانُوا يُسَمُّونَ بِأَنْبِيَائِهِم و الصّالِحِينَ قَبْلَهُم
“Sesungguhnya mereka menamakan anak-anak mereka dengan nama para nabi dan orang-orang shalih sebelum mereka.” (Hadits riwayat Muslim nomor 2135, hadits dari Al Mughirah bin Syu’bah).
Kemudian dari hadits Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إنَّ أَحَبَّ أَسمَائكم إلَى الله عبد الله و عبد الرّحمن
“Sesudahnya nama yang paling Allah cintai adalah ‘Abdullah dan ‘Abdurrahman.” (Hadits riwayat Muslim nomor 2132)
- ‘Abdullah mengandung makna hamba Allah.
- ‘Abdurrahman mengandung makna hamba Allah yang maha penyayang.
Kemudian dari hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ta’ala ‘anhu secara marfu’, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
تَسَمُّوا بِاسْمِي ولا تَكْتَنُوا بِكُنيَتِي
“Berilah nama dengan namaku dan janganlah memberi kun-yah dengan kun-yahku (Abu Qasim).” (Hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 6187,Muslim nomor 2133)
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam menganjurkan kita memberi nama anak-anak laki-laki kita dengan nama (seperti) Muhammad. Kebanyakan orang Indonesia selalu menambah banyak nama pada anak-anak mereka, padahal nama itu bukan nama ayahnya atau kakeknya.
⇒ Nama yang syari’ cukup dengan satu suku kata saja (Muhammad, misalnya)
Bahkan putera Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, beliau beri nama Ibrahim. Namun putera beliau tidak sampai dewasa, ketika bayi meninggal dunia (radhiyallahu ta’ala ‘anhu).
Diriwayatkan di dalam Shahihain, dari hadits Abu Musa radhiyallahu ta’ala ‘anhu, beliau berkata:
“Aku dikaruniai seorang anak, kemudian aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam dan Beliau menamakan anak itu dengan nama Ibrahim.” (Hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 6198 dab Muslim nomor 2145)
02
of 02
Pentingnya Memberi Nama Terbaik Bagi Anak
Ada nasehat dalam satu kitab “Tasmiyatul Maulud” yang ditulis oleh Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid, beliau menasehati tentang pentingnya memberi nama yang baik pada anak-anak dan menghindarkan nama-nama yang buruk untuk mereka.
Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid, berkata:
إن الاسم عنوان المسمى فإذا كان الكتاب يقرأ من عنوانه فإن المولود يعرف من اسمه
“Sesungguhnya sebuah nama adalah judul atau ciri seseorang, sebagaimana sebuah buku dilihat dari judulnya. Demikian pula seseorang diketahui keyakinan dan sudut pandang pemikirannya dari namanya.”
Bahkan keyakinan orang yang memilih baginya sebuah nama bisa diketahui dari nama yang ia berikan.
Oleh karena itu perhatikan, ketika memberi nama untuk anak-anak kita. Berilah anak-anak kita nama orang-orang shalih yang jelas telah Allah puji di dalam Al Quran maupun sunnah Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam.